
Jombang, ( Humas MAN 8 Jombang ) 31 Juli 2025 – Aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 8 Jombang hari ini menjadi saksi bisu terselenggaranya kegiatan workshop parenting yang diikuti oleh sekitar 300 wali murid kelas X. Acara ini merupakan wujud nyata komitmen MAN 8 Jombang dalam membangun sinergi antara pihak madrasah dan orang tua demi mendukung tumbuh kembang dan pendidikan optimal para siswa.
Workshop yang bertajuk “Membangun Ketahanan Keluarga di Era Digital” ini dibuka secara resmi oleh Kepala MAN 8 Jombang, Hj. Farida Priyatna. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran aktif wali murid dalam proses pendidikan. “MAN 8 Jombang senantiasa berupaya melakukan sinergi melalui berbagai kegiatan, termasuk parenting ini. Kami meyakini bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga. Kolaborasi yang baik akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pencapaian potensi terbaik setiap siswa,” ujar Hj. Farida Priyatna. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh wali murid yang telah meluangkan waktu untuk hadir, menunjukkan antusiasme dan komitmen mereka terhadap pendidikan anak-anaknya.
Bripka Amak Pradita S.H., Soroti Peran Orang Tua dalam Pencegahan Kenakalan Remaja
Sesi inti workshop diisi oleh narasumber yang kompeten di bidangnya, Bripka Amak Pradita, S.H., Kanit Bhabin Satbinmas Polres Jombang. Dengan gaya penyampaian yang lugas dan mudah dipahami, Bripka Amak Pradita memaparkan materi mengenai peran strategis orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja, khususnya di era digital yang penuh tantangan ini.

Bripka Amak Pradita mengawali paparannya dengan menyoroti berbagai bentuk kenakalan remaja yang marak terjadi saat ini, mulai dari penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, hingga perundungan siber (cyberbullying). Ia menekankan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kenakalan remaja seringkali berasal dari lingkungan keluarga dan kurangnya pengawasan orang tua. “Di era digital ini, akses informasi begitu mudah. Anak-anak kita bisa terpapar hal-hal negatif dengan sangat cepat jika tidak ada filter dan pengawasan dari orang tua,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bripka Amak Pradita menguraikan beberapa strategi pencegahan efektif yang dapat diterapkan oleh wali murid. Pertama, komunikasi yang terbuka dan efektif menjadi kunci. Orang tua didorong untuk menjadi pendengar yang baik bagi anak-anak, menciptakan lingkungan di mana anak merasa nyaman untuk berbagi pikiran dan masalah mereka. Kedua, pentingnya pemahaman terhadap perkembangan psikologis remaja. Wali murid diajak untuk mengenali ciri-ciri perubahan perilaku pada remaja, sehingga dapat mendeteksi dini jika ada indikasi kenakalan. Ia juga menyoroti bahaya penyalahgunaan gawai dan internet. Bripka Amak Pradita menyarankan agar orang tua memantau aktivitas digital anak, bukan dalam konteks membatasi kebebasan, melainkan sebagai bentuk perlindungan. “Atur waktu penggunaan gawai, filter konten yang tidak sesuai, dan ajarkan anak tentang etika berinternet yang baik serta bahaya orang asing di dunia maya,” imbuhnya.

Terakhir, Bripka Amak Pradita menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai agama dan moral sejak dini. Ia percaya bahwa pondasi spiritual yang kuat akan menjadi benteng bagi remaja dalam menghadapi godaan negatif. Peserta workshop tampak antusias mengikuti materi ini, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi.
Dengan berakhirnya workshop ini, diharapkan para wali murid kelas X MAN 8 Jombang dapat membekali diri dengan pengetahuan dan strategi yang diperlukan untuk mendampingi anak-anak mereka di tengah kompleksitas zaman. Kolaborasi yang erat antara sekolah dan keluarga ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang berkarakter, berprestasi, dan terhindar dari perilaku menyimpang. (fdy)